Makki Ungu dan Giring Nidji Perjuangkan Royalti Bersama WAMI
Sebagai musisi, sudah selayaknya sebuah karya cipta dihargai penggunaannya. Hal itulah yang dilakukan oleh dua musisi Makki Ungu dan Giring Nidji yang menjadi Board of Directors (BOD) organisasi manajemen kolektif WAMI atau Wahana Musik Indonesia.
"Gue dan Giring,
sama teman-teman lainnya sebagai BOD WAMI bertugas menyosialisasikan
apa-apa yang jadi program WAMI. Setidaknya, WAMI sudah diakui oleh
CISAC. WAMI juga punya program-program yang jelas untuk mendapatkan
royalti bagi musisi, programnya pun riil," ujar Makki.
Diakui oleh Giring
jika bergabungnya para musisi di WAMI sangat menguntungkan. Pasalnya,
di tengah gonjang ganjing industri musik, para musisi mendapatkan
keuntungan dari royalti.
"Saya pernah dapat share dari
WAMI. Tapi yang paling penting sekarang industri musik lagi gonjang
ganjing. Impian besar kita bisa dapat share dari orang nyanyiin lagu
kita. Itu akan terwujud karena WAMI didukung penuh oleh CISAC. Mereka
sudah lakukan ini selama 80 tahun lebih. Yang paling sulit, mereka yang
mainkan lagu kita, sadar bahwa kita juga punya hak di sana," kata Giring.
WAMI
sendiri berdiri pada tanggal 15 September 2006 dan disahkan oleh
Menkumham pada tanggal 5 Januari 2007. WAMI didirikan oleh beberapa
penerbit musik di Indonesia yang juga anggota APMINDO (Asosisi Penerbit
Musik Indonesia). Saat ini, WAMI diberikan kuasa oleh pencipta lagu
sebagai pemilik hak cipta.